Minggu, 22 Agustus 2010

Pada saat ini Salah satu faktor yang akan memperngaruhi perubahan pada kondisi masyarakat di masa yang akan datang adalah berkembang teknologi telekomunikasi dan informasi. Teknologi komunikasi dan informasi seperti internet, televisi, telepon akan banyak merubah kondisi sosial, ekonomi, budaya bahkan geografis manusia. Teknologi komunikasi dan informasi juga menyebabkan semakin majunya dunia, sehingga saat ini seluruh dunia dapat dilihat dan dirasakan kehadirannya di depan meja kerja, ruang tamu dan sangat dekat dengan kehidupan manusia,begitu juga dengan pertanian seiring perkembangan waktu pertanian di indonesia mengalami perkembangan,diawali dengan bercocok tanam dengan cara ladang berpindah,irigasi dan sekarang ini dengan teknologi yang sudah berkembang.
Pertanian di masa yang akan datang juga akan semakin dirumitkan dengan penyusutan lahan pertanian akibat konversi lahan . Koversi lahan adalah suatu hal yang tak dapat dihindarkan. Oleh sebab itu, di masa yang akan datang akan muncul teknik pertanian dengan cara-cara yang tidak membutuhkan lahan yang luas misalnya dengan menggunakan polybag
,dengan penggunaan alternatif diharapkan pertanian masa depan tetap berjalan dengan baik meskipun terjadi konversi lahan karena dengan alternatif lainnya dapat memanfaatkan gedung - gedung bertingkat sebagai wadah mereka.

PERTANIAN

PERTANIAN
Kegiatan pertanian yang meliputi budaya bercocok tanam dan memelihara ternak merupakan kebudayaan manusia paling tua. Tetapi dibandingkan dengan sejarah keberadaan manusia, kegiatan bertani ini termasuk masih baru. Sebelumnya, manusia hanya berburu hewan dan mengumpulkan bahan pangan untuk dikonsumsi.
AgrBC.jpg (37385 bytes) Sejalan dengan peningkatan peradaban manusia, pertanianpun berkembang menjadi berbagai sistem. Mulai dari sistem yang paling sederhana sampai sistem yang canggih dan padat modal. Berbagai teknologi pertanian dikembangkan guna mencapai produktivitas yang diinginkan.
Di lain fihak, ilmu pertanianpun berkembang. Ilmu pertanian kemudian tumbuh bercabang-cabang, terspesialisasi, seperti misalnya agronomi, ilmu tanah, sosial ekonomi, proteksi tanaman, dsb.


Kemajuan ilmu dan teknologi, peningkatan kebutuhan hidup manusia, memaksa manusia untuk memacu produktifitas menguras lahan, sementara itu daya dukung lingkungan mempunyai ambang batas toleransi. Sehingga, peningkatan produktivitas akan mengakibatkan kerusakan lingkungan, yang pada ujungnya akan merugikan manusia juga. Berangkat dari kesadaran itu maka muncullah tuntutan adanya sistem pertanian berkelanjutan.